Pada mulanya Ratéb Meuseukat
dimainkan sesudah selesai mengaji pelajaran agama malam
hari, dan juga hal ini tidak terlepas sebagai media dakwah.
Permainannya dilakukan dalam posisi duduk dan berdiri. Pada akhirnya juga
permainan Ratéb Meuseukat itu dipertunjukkan juga pada upacara agama dan hari-hari
besar, upacara perkawinan dan lain-lainnya yang tidak bertentangan dengan
agama.
Saat ini, tari ini merupakan tari
yang paling terkenal di Indonesia. Hal ini dikarenakan keindahan,
kedinamisan dan kecepatan gerakannya. Tari ini sangat sering disalahartikan
sebagai tari Saman milik suku Gayo. Padahal antara kedua tari ini terdapat perbedaan yang
sangat jelas. Perbedaan utama antara tari Ratéb Meuseukat dengan tari Saman ada
3 yaitu, pertama tari Saman menggunakan bahasa Gayo, sedangkan tari Ratéb Meuseukat menggunakan bahasa Aceh. Kedua, tari Saman dibawakan oleh laki-laki, sedangkan tari
Ratéb Meuseukat dibawakan oleh perempuan. Ketiga, tari Saman tidak diiringi
oleh alat musik, sedangkan tari Ratéb Meuseukat diiringi oleh alat musik, yaitu rapa’i dan geundrang.
Keterkenalan tarian ini seperti saat
ini tidak lepas dari peran salah seorang tokoh yang memperkenalkan tarian ini
di pulau Jawa yaitu Marzuki
Hasan atau biasa
disapa Pak Uki.
0 komentar:
Posting Komentar